Author: Mary E. Pearson
Series: The Remnant Chronicles #1
Publisher: Henry Holt and Co.
Published: July 2014
Pages: 489
ISBN: 9780805099232
A princess must find her place in a reborn world.
She flees on her wedding day.
She steals ancient documents from the Chancellor's secret collection.
She is pursued by bounty hunters sent by her own father.
She is Princess Lia, seventeen, First Daughter of the House of Morrighan.
The Kingdom of Morrighan is steeped in tradition and the stories of a bygone world, but some traditions Lia can't abide. Like having to marry someone she's never met to secure a political alliance.
Fed up and ready for a new life, Lia flees to a distant village on the morning of her wedding. She settles in among the common folk, intrigued when two mysterious and handsome strangers arrive and unaware that one is the jilted prince and the other an assassin sent to kill her. Deceptions swirl and Lia finds herself on the brink of unlocking perilous secrets -secrets that may unravel her world- even as she feels herself falling in love.
Today was the day a thousand dreams would die and a single dream would be born.
Bersetting di negeri yang masih memiliki kepercayaan tinggi terhadap leluhur dan dewa, Morrighan, asal muasal dari legenda tentang The First Daughter dan kelebihannya. Princess Arabella, Putri Pertama dari Kerajaan Morrighan di minta untuk menikahi pangeran Jaxon dari kerajaan Dalbreck demi politik dan bisnis. Tapi melihat Raja kerajaan Dalbreck yang sudah sangat tua usianya, Arabella atau yang lebih suka dipanggil Lia, yakin calon suaminya tak akan jauh berbeda. Lia menolak menikahi aki-aki yang membiarkan papanya mengamankan pengantinnya, sehingga hanya ada satu cara untuk menghentikan pernikahan, sang pengantin pun melarikan diri.
We can’t always wait for the perfect timing.
I will find you …
In the farthest corner …
Rafe dan Kaden, dua orang yang misterius, bahkan untuk pembaca. Pearson dengan apik membuat bingung pembaca mengidentifikasi siapa pangeran dan siapa pembunuhnya. Awal-awal kedua tokoh ini mulai mengambil alih narasi, di judul chapternya di namai dengan The Prince dan The Assassin. Tanpa ada penggambaran sama sekali mengenai wujud keduanya di chapter itu, muncullah mereka di narasi Lia, dengan penggambaran dari Lia yang amat detail, even their eyes. Dari situ mulai keliatan niat Pearson untuk mengecoh pembaca. Kemudian ketika beberapa chapter kita seakan telah kenal dengan The Prince dan The Assassin, chapter Rafe dan Kaden dinamai dengan nama mereka, Rafe dan Kaden. Membingungkan pembaca sekali lagi untuk membedakan keduanya dan harus memihak sebelah mana. Twist? Not likely, just smart as hell. Dan harus diakui aku agak kesel waktu tahu aku salah. Damnit.
“I see only reminders that nothing lasts forever, not even greatness.”
“Some things last.”
I faced him. “Really? And just what would that be?”
“The things that matter.”
There is one true history
and one true future.
Listen well,
for the child sprung from misery
will be the one to bring hope.
Once upon a time, child,
Long, long ago, ...
Ascente cha ores ri vé breazza. Zsu viktara.
Turn your ear to the wind. Stand strong.
*COYER Winter 2014-2015
*NARC 2015
No comments:
Post a Comment