Pages

Tuesday, April 7, 2015

[Review] Tabir Nalar by Rynaldo C. Hadi



Title: Tabir Nalar (Vandaria Saga)
Author: Rynaldo Cahyana Hadi
llustrator: Felix Adrianto
Publisher: Gramedia Pustaka Utama
Published: Oct 2012
ISBN: 9789792289282
Pages: 303




Setelah tiga ribu tahun lamanya berkuasa, akhirnya dominasi bangsa frameless terhadap manusia diruntuhkan oleh Raja Tunggal. Kini kedudukan bangsa frameless dan manusia setara. Namun tidak semua pihak senang akan kesetaraan itu. Sebuah organisasi rahasia muncul dan mengoyak kedamaian antara frameless dan manusia dengan serangkaian pembunuh.

Cervale Irvana, sang pembaca pikiran, berusaha menguak misteri di balik pembunuhan itu. Ia membuka rahasia organisasi misterius itu dan menemukan kenyataan yang sulit ia percayai.



Risec Issarda tidak sendiri, namun ia tak menyadari hal itu.

Ini mungkin akan menjadi satu-satunya seri Vandaria Saga yang kubaca, bukan apa-apa tapi dari RedFang (yang cuma baca 2 chapter) dan Tabir Nalar, tokoh utama seri Vandaria kok arogan semua ya? Sifat arogan bukan sifat favoritku buat tokoh utama, apalagi kalau harus membaca ceritanya dari pikirannya dia, ugh, I'd rather not. Yah meskipun sudah tercantum di deskripsi karakternya kalau Cervale itu arogan, tetep aja kaget tokoh utamannya begitu. Terus dia juga diam saja ketika anggota majelis lagi rapat, semembosankan apapun rapat di majelis, itukah sikap yang seharusnya dimiliki seorang dewan majelis? I don't think so.

Aku masih ngga terlalu ngerti sebenernya, Vandaria itu kerajaan atau semacam planet? Vandaria punya dua satelit atau bulan lah mereka menyebutnya, dan kerajaan di dunia Vandaria itu juga banyak, jadi Vandaria itu mirip dunia lain ya? Planet lain? Entah.

"Menurut kabar burung, Perdana Menteri Eriskagel sedang mengajukan sebuah rencana untuk menambahkan beberapa anggota ke dalam Majelis sesuai rekomendasinya."

Anyway, cerita di novel Tabir Nalar berpusat di kerajaan Nirvana (surga?), tepatnya di ibukota Edenia (surga lagi?). Setelah 6 tahun kepergian Raja Tunggal yang tidak jelas untuk apa, Majelis mulai diserang dari dalam oleh Perdana Menteri Eriskagel. Majelis merupakan organinasi yang dibentuk Raja Tunggal untuk menjaga perdamaian antara Manusia dan Frameless (manusia yang dapat menggunakan sihir). Menurut ajaran agama Frameless, Vanadinnah, Frameless adalah bangsa suci yang sempurna sementara manusia adalah makhluk rendahan yang diciptakan untuk menjadi budak Frameless. Tiga ribu tahun Frameless menguasai manusia sampai akhirnya Raja Tunggal menghentikannya dengan mengalahkan Ratu Seraph. Seratus tujuh puluh tahun setelahnya Raja Tunggal pergi tanpa sebab meninggalkan tahtanya pada Perdana Menteri Eriskagel yang masih menganut Vanadinnah secara fanatik. Enam tahun setelah kepergian Raja Tunggal, satu persatu anggota dewan majelis terbunuh.

Dua orang anggota Dewan Majelis dibunuh dalam hari yang sama. Apa yang sebenarnya terjadi?

Cervale Irvana, tokoh utama kita, merupakan anggota Agen Khusus Irvana yang arogan, congkak, namun berbakat. Sayangnya bakatnya tidak bisa melebihi sifatnya yang cukup menyebalkan. Tabir Nalar mungkin akan menjadi lebih menarik seandainya diceritakan dari sudut pandang orang ketiga, atau mungkin setelah Cervale lulus dulu dari sekolah kepribadian. Beberapa kali sudut pandang cerita berpindah ke orang ketiga sebelum akhirnya kembali ke Cervale, jadi kenapa ngga dari awal pake orang ketiga coba? Tapi jujur aku suka prolognya, nuansanya mirip sama Angel & Demonnya Dan Brown. Scenenya juga bener-bener deskriptif, bagus banget apalagi adegan bertarungnya, sayangnya sudut pandang orang pertama membuat seolah-olah Cervale cuma ngeliatin doang, dan karena adegan bertarungnya cukup banyak, lama-lama aku jadi bosan.

Sayangnya lagi, karena ini merupakan series stand alones, kisah yang disampaikan kurang kena. Aku pengen tahu lebih banyak tentang Raja Tunggal dan siapa itu Ratu Kirra? kok tiba-tiba muncul sih? Juga rencana PM. Eriskagel itu kelanjutannya kayak apa ya? Apakah berhasil menguasai Edenia? Kenapa berhenti di sini? Kenapa?!!!

Overall kisah yang disampaikan di Tabir Nalar bahkan bukan pemberontakan, hanya adu domba yang berhasil dilaksanakan dengan rapi. Ngga jelek sih, cuma dangkal. Emang Vandaria Saga itu bukunya banyak, tapi kan tiap buku ceritanya beda. Satu planet sih satu planet, tapi apa ngga akan ada akhir? Seterusnya ada petualangan? Ngga di kerajaan satu ada di kerajaan lain? Jadi kisah sebenarnya itu apa? Apa yang terjadi di Vandaria secara keseluruhan? Aku bahkan ngga tahu yang mana buku pertamanya. Sigh.

Terakhir, ngga penting-penting banget sih, eh penting ding. Begini, ini kan novel fantasi ya? Targetnya PG-13 kan? tapi kok umpatannya banyak banget ya? Kalau aja Cervale ngga banyak nyumpah serapah, Tabir Nalar pasti jadi lebih seru. Ckckck, ngga ada binatang yang keluar sih dari mulutnya, tapi kata-katanya kasar banget ya. Dia bahkan lebih sombong dari anak keluarga bangsawan Irvana, sementara dia sendiri cuma dari keluarga biasa -not that it makes any difference, but you know lah-

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...