Pages

Saturday, October 18, 2014

[Review] The Maze Runner by James Dashner

Title : The Maze Runner
Author : James Dashner
Publisher : Delacorte Press
Published : October 2009
ISBN: 9780385737944
Pages : 374

If you ain’t scared, you ain’t human.

When Thomas wakes up in the lift, the only thing he can remember is his name. He’s surrounded by strangers—boys whose memories are also gone.

Nice to meet ya, shank. Welcome to the Glade.

Outside the towering stone walls that surround the Glade is a limitless, ever-changing maze. It’s the only way out—and no one’s ever made it through alive.

Everything is going to change.

Then a girl arrives. The first girl ever. And the message she delivers is terrifying.

Remember. Survive. Run.

---

Thomas tidak ingat apapun selain namanya dan perasaan familiar yang dia rasakan terhadap tempat itu, The Glade, anak-anak lain menyebutnya. Dan satu-satunya kesamaan yang di miliki Thomas dengan para Gladers -para penghuni Glade- adalah bahwa mereka tak memiliki ingatan apapun selain nama mereka sendiri. Tapi meskipun begitu, mereka harus bertahan hidup, untuk alasan apapun yang membuat mereka dikirim ke tempat itu.

They stood in a vast courtyard several times the size of a football field, surrounded by four enormous walls made of gray stone and covered in spots with thick ivy.

Haah, it’s so hard to review this book without tellin’ ya anythin’, ya know. #nyoba pake logat Gladers

Jadi Glade itu bisa digambarkan dengan kata-kata di atas, lapangan besar yang beralaskan batu -yang entah bagaimana masih bisa menumbuhkan hutan- dan dikelilingi tembok besar di keempat sisinya. Di masing-masing tembok terdapat celah yang bisa dibilang pintu masuk labirin, The Maze. Labirin raksasa yang setiap malam temboknya bergerak membentuk rute baru.

Thomas, bingung dan tersesat mendapati dirinya ingin menjadi salah satu dari The Runner, para pelari yang masuk ke dalam labirin. Meskipun ia tahu makhluk mengerikan bernama The Griever ada diluar sana, dan kemungkinan bahwa dia bisa tersesat dan tak bisa kembali sangat besar, Thomas tak ingin menjadi apapun selain Pelari.

Sama seperti yang lain, Thomas tak tahu menahu tentang The Glade, siapa yang menciptakan, apa tujuannya, kenapa mereka dikirim ke sana. Tapi satu hal yang pasti, mereka semua ingin pulang. Karena itulah tugas Pelari menjadi sangat penting. Mereka lah yang harus menemukan jalan keluar, dari tempat yang memiliki monster mengerikan.

Namun semenjak kedatangan Thomas hal-hal aneh mulai terjadi. Gally dan Ben yang telah melalui Perubahan mengklaim pernah melihat Thomas dikehidupan mereka yang sebelumnya, menyebut bahwa Thomas orang jahat dan harus dibunuh. Juga dikirimnya dua orang baru dalam dua hari berturut-turut, hal yang tak pernah terjadi sebelumnya. Dan yang lebih aneh lagi adalah orang baru yang dikirim merupakan seorang perempuan, padahal semua Glader adalah laki-laki. Serta gadis yang dikirim itu berkata "Everything will change" dengan membawa kertas yang bertuliskan bahwa gadis itu akan menjadi yang terakhir yang dikirim para Creator, para pencipta Glade.

Menjadi salah satu orang yang selamat di dalam labirin di malam hari, Thomas berhasil menjadi trainee untuk menjadi Pelari. Tapi setelah beberapa hari berlatih, hal mengerikan mulai terjadi.

Mereka, siapapun pencipta tempat itu, memaksa para Gladers membuat pilihan, menunggu untuk mati, atau mengambil satu-satunya kesempatan kecil untuk hidup.

---

Penasaran. Itu kata yang paling menggambarkan perasaan ku waktu nonton trailer The Maze Runner, hal yang membawaku membaca buku ini. Dan satu pertanyaan yang muncul di kepalaku waktu liat labirinnya adalah "How could someone sane enough to even think about such thing?". Sampai halaman terakhir The Maze Runner, pertanyaan itu masih belum terjawab. Yang ada justru muncul pertanyaan lain, How? Why? What For? Who?

The Maze Runner jelas menyimpan misteri, meskipun telah sampai bab terakhir buku ini, jangan pernah berpikiran bahwa akan ada jawaban atas semua hal yang disembunyikan James Dashner. No, you know better.

But I like this book. Yeah, shocking. Well, sorry, I just can’t seem to hold the urge to tell you that. Especially the part when Thomas and Minho had to spend the night in the Maze and fight four Grievers off the cliff. That was just sooo awesome! Keeeuurreen!!

Karakternya mengesankan, meskipun mereka masih belasan, tapi mereka mampu menangani situasi dimana remaja lain mungkin lebih memilih duduk dipojokan menggigiti kuku mereka sampai habis. Tak pernah sekalipun aku menganggap mereka bocah ingusan, karena sekali lagi, mereka mampu menghadapi teror yang ada didepan mereka dan berjuang untuk tetap hidup.

Setting dystopianya juga menakjubkan. Jarang ada buku dystopia yang benar-benar menggambarkan dunia yang dimaksud. Tapi disini lain, aku bahkan tidak yakin dunia ini bisa benar-benar dibangun manusia, secanggih apapun mereka, hanya dalam beberapa tahun. Belum lagi ditambah bencana yang mungkin sedang terjadi di dunia luar. Plus di bangun tempat terbawah di dalam tanah, atau di atas. Nah loh. Bingung kan? Sama. Masih belum dapat gambaran pasti. Mungkin nanti kalau aku udah lihat filmya.

Dan yeah, trailernya are amazing, especially the Maze. Wauw! The only reason I read this book. But then again, I already told you.

Anyway, kita masuk ke bagian romance. Or not. No romance whatsoever. Meskipun ada satu perempuan di buku ini, dan dia berkaitan dengan Thomas. But no, no romance. Maybe in the second book? I don’t know. I just didn’t feel any slight disappointment with this lack of thing. Malah mungkin aku bakalan ngerasa aneh kalau ada suasana romantis, kayak maksa gitu.

Tapi buat para gadis pecinta romance diluar sana, don’t worry, excitement buku ini justru akan membuat kalian lupa akan asupan romance kalian setiap harinya. Segitu menariknya sampai hampir salah membedakan dunia nyata dan dunia Glade? Yeah, you got that right.

"I promised I'd save him, take him home! I promised him!”
“Just follow me and run like your life depends on it. Because it does.”
“Such a display of death - how could it be considered a victory?” 
“Holy crap, I’m scared.”
“Holy crap, you’re human. You should be scared"
“Are they changed because they want to go back to their old life, or is it because they're so depressed at realizing their old life was no better than what we
have now?



No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...