Judul : Pintu Harmonika
Penulis : Clara Ng & Icha Rahmanti
Penerbit : PlotPoint
Tanggal Terbit : Maret 2013
Jumlah Halaman : 307
No. ISBN : 978629481204
Harga : Rp 54,000
Sinopsis:
Dijual cepat : SURGA
Pernahkan kamu punya surga di bumi, tempatmu merasa bebas, terlindungi dan ... begitu bahagia hanya dengan berada di situ?
Rizal, Juni, dan David menemukan surga lewat ketidaksengajaan, Buka pintu harmonika, berjalan mengikuti sinar matahari, dan temukan surga. Surga yang tersembunyi di belakang ruko tempat tinggal mereka.
Walau mereka berbeda usia dan tidak juga lantas bermain bersama, surga membuat mereka menemukan bukan hanya sahabat, tetapi juga saudara dan keluarga.
Ketika surga mereka akan berakhir, semangat mempertahankannya memebawa mereka pada sebuah petualangan lewat tengah malam. Apa pula hubungannya pencitraan Rizal, masalah Juni di sekolah dan bulu hitam misterius yang berpendar cantik temuan David serta suara-suara misterius di atap rukonya?
Ketika surga mereka akan berakhir, semangat mempertahankannya memebawa mereka pada sebuah petualangan lewat tengah malam. Apa pula hubungannya pencitraan Rizal, masalah Juni di sekolah dan bulu hitam misterius yang berpendar cantik temuan David serta suara-suara misterius di atap rukonya?
---
Jurnal tiga bocah beda usia yang masih dalam proses membangun jati dirinya masing-masing. Dimulai dari Rizal dan pencitraannya di dunia maya. Juni dan bully-annya di sekolah, serta David dan dunianya sendiri di atap rukonya.
Rizal yang selalu memakai hastag #AntiPencitraan padahal apa yang ia tulis dalam sosial media yang ia punya sebenarnya bertunjuan untuk membuat pencitraan tersendiri, bertolak belakang dari kehidupan nyatanya. Juni yang awalnya menjadi korban bully kini justru membully orang lain dan merasa apa yang dilakukannya benar. Menurut Juni justru korban bully Junilah yang salah karena tidak mau menurut. Dan David yang menemukan misteri baru di rukonya.
Ketiga bocah ini tinggal di komplek ruko Gardenia Crescent . Mereka menemukan sebuah tanah kosong penuh ilalang yang menjadi tempat bagi mereka menjadi dirinya sendiri. Mereka menyebutnya surga. Meskipun surga dunia mereka bukan padang bunga atau padang-padang rumput lainnya, tapi kedamaian yang diberikan surga mereka melebihi padang-padang indah yang bertebaran di Bumi lain.
Ketika surga mereka akan direnggut, mereka bertekad akan mempertahankannya. Dan Operation Progressif Indirect Attack (PIA), adalah caranya.
Definisi dari PIA sendiri adalah gerakan menyerang "palsu".yang ditujukan supaya lawan melakukan gerakan yang kita harapkan. Progresif maksudnya kita harus melindungi setidaknya setengah dari jarak kita dengan cara maju sesuai gerakan serangan "palsu" tadi. Secara nggak langsung, kita memiliki waktu untuk menyerang beberapa langkah di depan lawan. Kita nggak menunggu mereka,.sehingga kita seolah kembali ke posisi.serangan awal. Dari situlah tercipta "window of opportunity" untuk menipu lawan, lalu langsung benar-benar menyerangnya dengan tenaga penuh.
Mengerti tidak? Mungkin maksudnya mengertak kemudian menyerang kali ya?
Sekitar jam dua pagi mereka melaksanakan operasi ini. Plan A gagal, Plan B maju. Mulai dari ngumpet diantara rumput bergoyang surga, mengusili anjing tetangga sampai lari-lari disangka maling sudah dilakukan. Tak lupa jurus karate Rizal, dan lagu "Kemana ... Kemana ... Dimana ..." turut mewarnai Operasi PIA ala Rizal dan Juni.
Tak hanya usaha mempertahankan surga mereka saja yang mengisi 300 halaman lebih buku ini, tapi juga konflik ketiga bocah dan orang tua mereka masing-masing. Juga ada Cyntia, dara manis yang bahkan jika sedang menahan gas alamnya pun tetap manis. Grup tari yang harus mengumpulkan dana sepuluh juta agar bisa ikut kompetisi (entah buat apa uang sebanyak itu). Tante Imelda yang mendumel saat dimintai diskon di toko kuenya. Kepintaran Juni dan kebebalan Dibo. Serta bulu hitam pekat yang berkilauan temuan David.
Sedikit tambahan, dari ketiga cerita menurut saya cerita David lah yang paling .. seru. Ajaib. Dan paling menggugah lubuk hati saya yang terdalam. David yang berusaha bersikap dewasa untuk mamanya, dan Tante Imelda yang tetap tegar seberat apapun cobaan yang diterimanya membuat saya luluh. Tak terduga air mata saya menitik saat membaca kisah yang menjadi penutup Pintu Haromnika ini. Saya tidak ingin membocorkan endingnya, jadi saya hanya ingin bilang kalau endingnya membuat saya tersenyum sambil berkaca-kaca.
Overall, buku ini bagus(Juni), lucu(Rizal), seru(David). Tapi entah kenapa butuh waktu lama agar aku bisa menyelesaikan buku ini (pas di bagian Rizal). Kalau tidak ada buku lain, baru buku ini aku baca. But really, buku ini bener-bener bagus buat yang masih ABG seperti saya -ehem ehem- dan yang mencintai novel keluarga. Karena pembaca juga dapat belajar dewasa bersama dengan tokoh-tokoh utamanya.
Untuk rating saya kasih empat lily beserta kupu-kupunya.
Quote :
"Music is life, that’s why our hearts have beats" Miss charity
Karakter favorite : Om Firdaus dan Tante Imelda
Review ini diikutkan dalam Indonesia Romance Reading Challenge 2014
No comments:
Post a Comment