Pages

Sunday, February 15, 2015

[Blabering] Opini Bareng BBI: Karakter Tokoh Utama



A likeable character in a book is absolute for me. Banyak buku yang aku benci cuma gara-gara main karakternya menyebalkan. Terlalu banyak maunya, terlalu egois, terlalu dan terlalu lainnya. Mungkin beberapa orang bilang seperti apapun karakternya kalau ceritanya bagus maka ngga akan masalah kan? Tapi buatku, karakter menyebalkan itu masalah terbesar yang harus dihadapi dalam suatu buku, lebih besar dari cinta segitiga yang ngga penting, lebih besar dari alurnya yang ngebingungin.

Like, buat apa tetep dibaca kalau kita bahkan ngga suka sama orangnya. I don't like you, so I don't care if anything happens to you (aku kejam, memang). Ada beberapa buku yang meskipun karakternya menyebalkan tapi tetap ku baca (edisi nyiksa diri), yang pada akhirnya malah bikin stress sendiri. Dari situ aku belajar, kalau emang ngga suka karakternya, STOP! Masih banyak diluar sana buku bagus yang karakternya bagus yang bisa dikenang-kenang dan dibaca terus berulang-ulang. SO STOP! Life is short enough already without you make it any shorter by reading useless things.


Lalu, bagaimana sih karakter yang enak dibaca itu? Setiap orang pasti beda-beda sifatnya, karakter fiksi juga sama. Buat saya itu, bagaimanapun sifat suatu karakter, asal tidak menyebalkan, saya sih oke-oke aja. Terus karakter yang menyebalkan itu seperti apa?
* Plin Plan
* All about Me, Me, Me, Me, Me
* Egois
* Tukang Ngeluh
* Childish padahal udah tua
Mau dia serba perfect, mau dia ganteng dan cantik abis, kalau dia punya sifat-sifat di atas, aku cuma bisa bilang "Babay! We are never getting back together".

Terus gimana cara nulis karakter yang disukai pembaca? Errr,, coba tanya penulis deh ya kalo masalah ini. Aku murni konsumen sih, jadi ngga begitu paham.

Oke, tapi gimana kalau memang karakternya harus dibikin begitu? Di bikin sombong dan arogan dan sebagainya biar nanti di endingnya dia bisa berubah? Buat ku, karakter yang seperti ini harus dinetralkan dengan karakter lainnya. Misalnya di buku Me Tarzan, You Jane yang sampai sekarang belum aku review, karakter Lucas itu cockynya minta ampun, tapi berkat Cameron yang bagaikan malaikat, mereka jadi seimbang. Narasi di bagi antara Lucas dan Cameron, jadi ngga kesel terus tiap baca. Dan plis, kalau ada satu karakter yang emang harus dibuat begitu, cukup satu aja dalam satu buku, dan jangan hanya karakternya itu aja yang narasi, nanti bisa-bisa aku bakar tuh buku.

Terus ada beberapa orang yang malah ngga suka sama karakter yang serba sempurna, soooo perfect. Mereka malah lebih suka kalau ada satuuu aja kesalahan yang di buat this so-called perfect character. Kalau kata ku sih, perfect yang dikatakan oleh pembaca-pembaca ini tuh maksudnya sebagai sindiran for perfectionist. Orang-orang OCD (bukan berarti ngehina loh ya), orang yang hidupnya tuh teratuuurrr banget, misalnya seperti Brynn Dalton di Made for You karya Lauren Layne. Semua harus direncanakan, dan rencananya harus terlaksana, and something like that.

Nah, karakter yang ini juga menyebalkan sih. Karakter-karakter ini tuh yang tingkat ketidakpekaannya lebih tinggi dari langit ke tujuh, makanya bikin geregetan. Tapi ngga semua tipe karakter ini menyebalkan kok, kecuali kalau penulisnya memutuskan untuk membuat si karakter tersebut ngga peka sampai akhir, baru tuh nyebelin. Setidaknya, bikin sadar sedikit kek ditengah-tengah.

Tapi bu, dari tadi ngejelekin karakter mulu, yang baik-baiknya dong yang diomongin. Hehe, aku curhat dulu tadi.

Tipe-tipe karakter yang bikin jatuh cinta (buat wanita):
*Charming
Bukan kayak Prince Charming di Shrek ya, tapi lebih seperti modest charming.
*Gentle
Absolute. Harus. Apalagi kalau dia udah jatuh cinta. Aduh, Calvin.
*Humoris
Ngga harus sih, aku beberapa kali suka sama pria kaku.
*Protective
Beda sama posesive ya, protective itu dia melindungi dari segi fisik dan dari segi hati. Pria-pria protective ini care banget loh sama pasangannya.

Tipe-tipe karakter yang bikin jatuh cinta part II (buat pria -menurut buku buku yang ku baca) :
*Sassy
Beda sama arogant, sassy si cewek lebih ke arah Tsundere dimana wanita itu malah jadi imut kalo marah
*Sarcastic
Ngga ada yang lebih menarik dari wanita yang bisa melontarkan kembali argumen kan? Fierce kali ya, tough gitu.
*Caring
Sama kayak protective kali ya, in a womanly way.
*Respect Herself
Siapa yang suka sama wanita kelas atas yang melacurkan dirinya di depan para pria? Bahkan Julia Roberts yang pernah jadi wanita panggilan aja lebih punya harga diri dari tipe-tipe wanita yang trows herself in the middle of men.

Karakter favoritku all the time sampai saat ini masih dua :
-Calvin Morrisey & Taylor Donovan
Mereka tidak berasal dari buku yang sama, Cal berasal dari Bet Me by Jennifer Crusie (seriusan di baca deh, romantis banget), aku suka sih sama Min, tapi kegalauannya yang terus menerus membuat Min akhirnya dikalahkan oleh Taylor di The Sexiest Man Alive by Julie James. Aku suka bagaimana mereka berdua membawa diri ketika bertemu karakter yang amat berbeda dengan mereka sendiri. Percaya diri, ngga sombong, rendah hati, down to earth lah pokoknya.
#Quick Intermezzo, Bet Me by Jennifer Crusie sudah diterjemahkan ke Bahasa Indonesia oleh Gramedia, terbit bulan lalu, cepet-cepet beli bukunya!

Terus selain mereka, ada satu karakter yang bikin aku kagum setengah mati, Cinder di Cinder by Marissa Meyer. Dia selain determined, pantang menyerah, dan meskipun tiba-tiba di serahkan beban paling besar di dunia; menyelamatkan bumi dari ancaman Ratu jahat misalnya, Cinder ngga melepaskan beban itu dan angkat tangan. Keren lah pokoknya Cinder mah. Dan oh iya, Eleanor & Park di Eleanor & Park by Rainbow Rowell. Mereka unyu waktu jatuh cinta. Ih, rasanya pengen nyubit deh.

Itu dia, curhatanku tentang karakter yang amat meninggalkan kesan di hati terdalam. Kalian sendiri gimanah?

1 comment:

  1. kalau sempurna yg aku gak suka tuh flawless alias tanpa cela, misal Edward Cullen dari Twilight Saga, atau cowo2 dalam buku romance Harlequin yg digambarin ganteng, kaya dan cinta mati sama cewenya. Yah emang sih semua cewe ngarep yg begitu tapi sejujurnya makin tua aku menganggap karakter macam itu membosankan dan tak nyata.

    Aku skrg lebih suka karakter digambarkan melalui personality dan tindakan atau interaksi dia terhadap karakter lain, karena itu lebih menggambarkan attitude dia.

    ReplyDelete

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...