Pages

Friday, February 20, 2015

[Review] Servants of The Storm by Delilah S. Dawson

Title: Servants of the Storm
Author: Delilah S. Dawson
Publisher: Simon Pulse
Published: August 2014
Pages: 384
ISBN: 9781442483781



A year ago Hurricane Josephine swept through Savannah, Georgia, leaving behind nothing but death and destruction — and taking the life of Dovey's best friend, Carly. Since that night, Dovey has been in a medicated haze, numb to everything around her.

But recently she's started to believe she's seeing things that can't be real ... including Carly at their favorite cafe. Determined to learn the truth, Dovey stops taking her pills. And the world that opens up to her is unlike anything she could have imagined.

As Dovey slips deeper into the shadowy corners of Savannah — where the dark and horrifying secrets lurk — she learns that the storm that destroyed her city and stole her friend was much more than a force of nature. And now the sinister beings truly responsible are out to finish what they started.

Dovey's running out of time and torn between two paths. Will she trust her childhood friend Baker, who can't see the threatening darkness but promises to never give up on Dovey and Carly? Or will she plot with the sexy stranger, Isaac, who offers all the answers — for a price? Soon Dovey realizes that the danger closing in has little to do with Carly ... and everything to do with Dovey herself.




Hurricane Josephine is almost here.

Aku dari semenjak nuansa halloween dateng tahun lalu dan nemuin buku ini, beh, rasanya belum baca aja udah merinding. Covernya, sinopsisnya, judulnya. Etapi waktu udah selesai dibaca, cuma satu kata yang bisa mengekspresikan perasaanku ... "Huh?"

"Joshephine's one mad crazy bitch," Carly says. "But I bet Katrina was meaner."

Jadi gini, Dovey yang tadinya ada di dunia kabut setelah melihat sahabatnya yang sudah meninggal akhirnya memutuskan untuk berhenti minum pil anti depresannya. Tapi setelahnya justru Dovey melihat sesuatu yang lain, yang bersembunyi di bawah bayang-bayang kota, bahkan di orang-orang yang sudah dia kenal semenjak ia kecil. Dovey menemukan bahwa Savanah bukanlah kota yang selama ini ia kenal, Savanah menyimpan rahasia, rahasia yang tak seorang manusiapun perlu tahu.

"You look into the shadows long enough, something's gonna start looking back."

Tapi ketika ia sadar bahwa sahabatnya Carly, yang meskipun telah meninggal berada dalam bahaya, Dovey tidak mungkin hanya berdiam diri dan melihat. Dovey masuk ke kegelapan, menggali lebih dalam dan lebih dalam, sampai seseorang mulai menyadari bahwa dia tidak seharusnya menggali.

Lantas, apa Dovey sanggup menyelamatkan Carly? Apa sebenarnya rahasia yang disimpan erat-erat oleh Savanah?

"... try to remember why I wanted my emotions back, when all I feel is anger and loss."

Hmm.... mulai dari mana ya. Jujur pertengahan awal buku ini tuh bagus, alurnya yang dibolak balik justru terasa menyegarkan buatku. Tapi kemudian ketika Dovey mulai berubah karakter jadi badass girl, aku malah yang ada kurang sreg gitu. Kayaknya terlalu dadakan, dari Dovey yang pasif tiba-tiba jadi agresif.

Terus urban legend di buku ini ngga pernah sekalipun masuk akal dipikiranku. Maksudku, satu ruas kelingking bisa menyegel roh seseorang? Come on! Juga kisah Adam yang punya istri kedua rasanya aneh, ada yang pernah denger?

Terus waktu ketemu Isaac, lagi-lagi, di buku YA manapun, ketika ketemu cowok ganteng itu pasti tokoh utamanya salah fokus.

I can't look away from his eyes. They're so dark.

I have a confession, I have hots for Isaac's name, it all begin when I started to know Isaac Mayfair #abaikan

Anyway, Isaac itu karakternya aku susah ngejelasin, kayaknya penulisnya bingung antara bikin karakter badboy yang dicampur goodboy deh. Kadang-kadang Isaac itu cool as in wild, tapi kadang-kadang juga kayak pasrah aja gitu terima nasib, baca: Katro. Makanya aku ngga punya OTP disini, soalnya satu cowok lagi, pelengkap kisah cinta segitiga Dovey itu Baker, sahabatnya Carly dan Dovey.

Baker juga sebenernya ngga jelek-jelek amat, tapi rasanya karakternya kurang kena. Terus cinta segitiganya juga ngga berasa. Dovey juga ngga yakin lebih suka sama siapa, yakin sih, tapi masih kurang yakin.

Terus para makhluk jadi-jadiannya agak-agak aneh ya, pencampuran antara binatang dan manusia. Coba bayangin Pat Kai di film Kera Sakti, nah kira-kira kayak gitu bentuk-bentuknya *uhuk RoosterMan. Dan setan yang paling sakti, si Josephine malah ngga terlalu diliatin, si Josephine ngga punya peran apa-apa selain bikin badai di Savanah sama muncul buat nakutin setan yang cere-cere. Jadinya tokoh utama setannya di pegang oleh si Kitty. -kitty, kitty, kitty, kata temenku: 'apaan sih, nama setan unyu banget' hahah-

Kitty juga kalau dipikir-pikir, ngga terlalu berperan sih di sini. Dia perannya banyak di bagian akhirnya doang, itupun di paling akhir banget.

Jadi sebenernya buku ini tentang apa sih? Buku ini tuh tentang Dovey, Dovey yang ingin menyelamatkan Carly, Dovey yang ingin menyelamatkan orang-orang dari bayang-bayang setan, Dovey yang ingin kembali ke kehidupan normalnya yang cerah, Dovey yang ingin berbulan madu dengan Isaac #ngaco haha.

Tapi kalau boleh jujur, aku lebih suka karakter Carly dibanding Dovey. Carly itu pinter, pemberani, dan tangguh. Mungkin juga karena Carly dibahasnya ngga terlalu banyak kali ya, jadi yang keliatan bagusnya doang.

So, bagus ngga bukunya? Err,, konyol sih kalau menurutku. Karena konsep urban legendnya ngga nyantol dikepala jadi aku ngga bisa nganggep buku ini serius. Dan bagian yang paling ngga nyantol itu bagian ketika dijelasin gimana caranya setan bisa punya anak manusia, seriusan, ngga bisa kebayang. Emang sih lumayan bikin merinding di awal, tapi makin kebelakang aku malah ngerasa lucu. Apalagi waktu setan-setannya digambarin, manusia bertelinga rusa, manusia berkepala ayam, apa coba, aku malah ketawa sendiri ngebacanya. Terus bagian ketemu anak setan lain juga ngga ada pengaruhnya sama sekali buat plot, cuma manas-manasin api percintaan doang. Dan yang paling bikin aneh itu endingnya. Ngga ada angin, ngga ada hujan, ngga ada badai, kok endingnya malah gitu sih?! Ngga ada pemecahan masalah, ngga ada solusi, ngga ada apa-apa. Kayaknya penulisnya pengen bikin twisted ending tapi ilmunya belum nyampe deh. Maksudku, endingnya itu kayak film Kuntilanak 3 minus 100 derajat. Ngga Jelas.

*COYER Winter 2014 - 2015
*New To You RC 2015 | New Author
*NARC 2015
*Assignment RC 2015
*Lucky No. 15 | First Initial
*Full House Challenge | I Love The Cover

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...