Pages

Monday, August 18, 2014

[Review] Lola And The Boy Next Door by Stephanie Perkins


Tittle : Lola And The Boy Next Door
Author : Stephanie Perkins
Publisher : SPEAK
Published : January 2014
ISBN :  9780142422014
Price : $17.11 (The Book Depository)

Budding designer Lola Nolan doesn’t believe in fashion...she believes in costume. The more expressive the outfit--more sparkly, more fun, more wild--the better. But even though Lola’s style is outrageous, she’s a devoted daughter and friend with some big plans for the future. And everything is pretty perfect (right down to her hot rocker boyfriend) until the dreaded Bell twins, Calliope and Cricket, return to the neighborhood.
When Cricket--a gifted inventor--steps out from his twin sister’s shadow and back into Lola’s life, she must finally reconcile a lifetime of feelings for the boy next door.

---

Dolores Nolan, anak tunggal dari pasangan Andy Nolan dan Nathan Nolan (I might point out that they’re both a ’he’) hanya punya tiga permintaan. Pertama agar ia bisa menghadiri pesta dansa musim dingin di sekolahnya dalam balutan the big Marrie Antoniette dress. Kedua adalah agar kedua ayahnya merestui kekasihnya Max. Dan ketiga adalah semoga dia tidak perlu bertemu dengan si kembar Bell lagi, kalau perlu selamanya tidak.

Hanya saja sepertinya keinginan ketiganya tidak bisa diwujudkan. Karena si kembar Bell, Calliope dan Cricket kembali lagi ke rumah lama mereka, tepat di sebelah rumah Lola.

Lola, panggilan Dolores, gadis yang suka memakai kostum. Dan membuat sendiri kostumnya. Motonya adalah menjadi pribadi yang berbeda setiap hari.

I don’t believe in fashion. I believe in costume. Life is too short to be the same person every day.
Lola pernah punya cinta pertama. Dan seperti hampir semua cinta pertama, miliknya pun tidak mekar. Tapi lupakan cinta pertama, karena sekarang dia punya Max. Pacarnya yang rocker dan punya band. Max yang masih tidak direstui kedua ayahnya. Karena Max tidak kuliah. Dan Max jauh lebih tua untuk gadis 17 tahun. 5 tahun lebih tua.

Lola dan Cricket pernah saling jatuh cinta. Tapi karena satu hal dan hal lain, mereka tidak bisa bersama. They left the things badly. Dan sekarang ketika hidup Lola hampir sempurna. Ketika Lola hampir melupakan Cricket. Cricket justru kembali untuk menghantuinya.

Lola percaya dia mencintai Max. Bahwa Max is The One. Tapi kenapa dia seolah masih tidak rela jika Cricket melupakannya. Kenapa hatinya sakit saat tahu Cricket pernah punya kekasih setelah mereka berpisah.

Lola, gadis yang selalu curhat ke bulan tentang segalanya, kini mulai mempertanyakan dirinya. Jati dirinya. Yang mana dirinya yang asli. Dia percaya dirinya gadis yang baik, tapi kenapa dia mulai berbohong dan menyembunyikan sesuatu dari Max. Dia mencintai Max. She’s crazy about him. Tapi kenapa selalu Cricket yang muncul di pikirannya?

---

It’s like seeing things trough Etienne’s eyes. Ketika seseorang masih berpacaran  tapi mulai memikirkan orang lain. I don’t like cheating. I really don’t. Meskipun pacar yang mereka punya bukan orang yang tepat, bukan Mr. Right, tapi bukan berarti selingkuh jadi dimaklumi.

Reading the first half of this book, i begin to hate Lola. Max loves her. And she can sees it. But she always thinks about the tall and slender Bell boy.

Seberapapun brengseknya seseorang, tak ada satu orang pun yang pantas diselingkuhi. And yes, eventhough Max is a jerk, i still pity him.

And kedua ayah Lola yang terlalu protektif juga tidak banyak membantu. Terlebih mereka jelas-jelas lebih mendukung Cricket jadi pacar Lola ketimbang Max.

Tapi membaca the second half buku ini aku justru malah jatuh cinta dengan Cricket. Di saat Lola sedang down, Cricket ada di sana untuk menghiburnya. Dan tentu saja, di mana ada Cricket, di situ ada Calliope. Lola dan kembaran Cricket tak pernah akur. Calliope terlalu menyayangi Cricket dan tak ingin ada yang mengambil perhatian Cricket darinya. Dan berkat dia pula lah, Lola dan Cricket berakhir buruk dua tahun lalu.

Masalah tak sampai disitu, kedatangan Norah, ibu kandung Lola juga berhasil memperburuk hari-hari Lola. Belum lagi Lola yang merasa gagal sebagai teman.

---

Saya suka Anna and The French Kiss, dan berharap kelewat tinggi dengan buku keduanya. Well, yah, Lola and The Boy Next Door bagus. Saya tidak suka bagian setengah pertama, tapi sisanya manis. Ngga terlalu complicated juga ceritanya. Light reading lah.

Plot linenya juga ngga bikin bingung. Saya paling suka bagian flashback romansa kanak-kanak Lola & Cricket. It’s cute. Terus ada Anna dan Etienne juga di sini. Ceritanya Anna rekan kerjanya Lola di bioskop dan Etienne selalu datang menemani Anna. Kemesraan mereka selalu menjadi highlight tersendiri di novel ini.

Ada tapinya sih. Lola yang agak plin plan mirip Etienne sedikit bikin saya geregetan. Kasian sama Max, tapi pas tahu Max ngedrugs saya jadi malas. Terus Stephanie seolah menyampaikan dalam dua buku ini, kalau anak band itu brengsek. Entah dia punya masalah apa dengan anak band tapi pesannya jelas banget. Dan kedua bukunya juga mirip. Tokoh utamanya punya pacar, tapi jatuh cinta dengan orang lain.

Mungkin saya suka dengan Anna and The French Kiss karena di situ saya ngga tahu bagaimana perasaan Ellie terhadap Etienne. Tapi di Lola and The Boy Next Door, melihat seberapa besar cinta Max di awal chapter saya jadi kesel sama Lola.

Terus ada yang mengganggu saya selama membaca buku ini. Apa di Amerika itu pacaran ada usia legalnya? kenapa anak kuliah atau yang usianya dua puluhan ke atas seolah tidak boleh pacaran dengan anak 17 tahun. Mereka selalu ditanya "Is she legal?". Saya bingung.

Yah well, empat lily dan empat kupu-kupu buat Lola and The Boy Next Door.



Quote :

“You should show encouragement whenever you can. People try harder when they know that someone cares about them." -Cricket Bell

"I didn’t tell you what you wanted to hear. I told you what you needed to hear.” -Norah Nolan

" Parents are excellent at stating the obvious." -Dolores Nolan

"It’s a person’s imperfections that make them perfect for someone else.” -Cricket Bell

And I hold my head high toward my big entrance, hand in hand with the boy who gave me the moon and the stars. -Dolores Nolan

My favorite Character : Norah (I know i know, but people changed)

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...